Anekdot Untuk Orang Yang Pilih-Pilih Masjid Tempat Tarawih Berdasarkan Kecepatan Shalatnya

Sebelumnya pergi shalat tarawih, lelaki Arab Badui itu lakukan survey kecil-kecilan. Ia menginginkan tahu masjid mana yang shalat tarawihnya paling cepat.

“Kalau di Masjid utara itu, shalat tarawihnya lama atau cepat? ” tanyanya pada orang kesekian.

“Menurutku bebrapa umum saja. Bergantung imam juga sih, dia baca surat apa. ”

Jawaban-jawaban yang datar itu membuatnya kurang senang. Tetapi dengan semua pertimbangan, ia mengambil keputusan malam ini shalat tarawih di masjid utara yang shalat tarawihnya cuma delapan rakaat.

Rakaat pertama yang ia ikuti merasa begitu lama. Imam membaca sebagian puluh ayat diawali dari Alif Lam Mim. Terasa begitu lama, ia juga membatalkan shalatnya serta menanti beberapa orang usai salam.

“Tadi imamnya baca surat apa kok lama sekali? ” tanyanya pada jamaah di depannya.

“O, tadi imamnya baca surat Al Baqarah. Insya Allah kelak juga diteruskan membaca surat Al Baqarah. ”

Sambil pulang tanpa ada melanjutkan shalat tarawih, Arab Badui itu bergumam, “Al Baqarah kan berarti sapi betina. Layak suratnya panjang. Besok saya bakal shalat di masjid satunya. ”

Hari selanjutnya, ia geser masjid. Supaya tak membatalkan shalat sebelumnya salam, ia juga menjumpai imam terlebih dulu untuk ajukan pertanyaan surat apa yang bakal di baca.

“Insya Allah kelak rakaat pertama saya bakal membaca surat Al Fil, ” jawab sang imam tahu kegusaran Arab Badui itu.

Memperoleh jawaban itu, ia malah segera pulang tanpa ada ingin ikuti shalat tarawih.

“Surat Al Baqarah saja panjangnya segitu, Terlebih surat Al Fil (gajah). Tentu shalatnya bakal lama sekali, tambah baik besok saya shalat dirumah saja, ” tuturnya di dalam jalan sembari menggerutu.

***

Cerita ini cuma anekdot. Tetapi cukup untuk menampar kita yang hoby bebrapa tentukan masjid. Masjid mana yang tarawihnya paling cepat, lantas kita juga kesana.

sumber:tarbiyah.net