SUBHANALLAH; Tiga Bulan Terapkan Syariat Islam, Brunei Temukan Ladang Gas Untuk 70 Tahun. Tolong di Share...

                    Sultan Hassanal Bolkiah membuka Knowledge Convention 2015 (bt.com.bn)

Barakah. Kata itu nampaknya paling pas untuk melukiskan aplikasi syariat Islam di Brunei Darussalam. Sesudah tiga bln. mengaplikasikan hudud, negara yang di pimpin Sultan Hassanal Bolkiah itu temukan cadangan gas yang begitu penting untuk 70 th.. 

Sultan Hassanal Bolkiah mulai memerintah Brunei pada 4 Oktober 1967. Ia berupaya mengaplikasikan syariat Islam mulai sejak th. 1996. Usaha itu mulai membawa hasil. Pada 22 Oktober 2013 Brunei Darussalam mengambil keputusan untuk mengaplikasikan Syari’at Islam dengan cara penuh termasuk juga hukum Islam (hudud). 

Dalam pernyataan resminya, Sulthan Hassanal Bolkiah menyampaikan kalau ratifikasi hudud bakal diberlakukan dengan cara bertahap dalam enam bln. selanjutnya. Berarti, terhitung April 2014, hukum pidana Brunei Darussalam sudah didasarkan pada hukum Islam. 

Satu temuan besar berlangsung pada Januari 2014, pas tiga bln. sesudah negara di Pulau Borneo itu mengambil keputusan meratifikasi syariat Islam. Ladang gas besar diketemukan di perairan perbatasan maritim Brunei Darussalam serta Malaysia. Cadangan gas berlimpah itu dinyatakan cukup untuk 70 th.. 

The Star On-line mengatakan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam konferensi pers menyebutkan kalau cadangan minyak serta gas yang besar sudah diketemukan di lokasi Serawak - Brunei – Sabah. Hal semacam itu dikatakannya sesudah Konsultasi Tahunan ke-17 Brunei - Malaysia Leaders. 

Sesaat The New Straits Times melaporkan, penemuan di Blok CA2 itu dapat penuhi keperluan Brunei LNG sampai 70 th. ke depan. 

Malaysia serta Brunei Darussalam lalu mengatur hubungan kerja pada ke-2 iris pihak untuk eksplorasi serta pembagian keuntungan komersial atas cadangan gas yang besar itu. 

Penemuan cadangan gas sesudah tiga bln. mengambil keputusan aplikasi Syariat Islam ini mengingatkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : 

وَلَو�' أَنَّ أَه�'لَ ال�'قُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَو�'ا لَفَتَح�'نَا عَلَي�'هِم�' بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَال�'أَر�'ضِ 

Seandainya seumpamanya masyarakat negeri-negeri beriman serta bertakwa, pastinya Kami bakal melimpahkan pada mereka barokah dari langit serta bumi. (QS. Al-A'raf : 96) 

Saat menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menerangkan : “Ketika hati mereka beriman pada apa yang di sampaikan rasul-rasul, mengiyakannya, mengikutinya serta bertaqwa dengan kerjakan amal-amal ketaatan serta meninggalkan semuanya yang diharamkan, Allah memberi barakah berbentuk hujan dari langit serta tetumbuhan dari bumi. ” 

Ulama yang lain menerangkan kalau barakah dari langit tak hanya hujan serta barakah dari bumi tak hanya tumbuhan. Diantara barakah dari bumi yaitu kekayaan alam yang terdapat di dalamnya termasuk juga ladang-ladang minyak, gas serta mineral. 

“Akan namun, ” kata Sayyid Qutub dalam Fi Zhilalil Quran, “hubungan (keimanan dengan berlakunya qadar Allah berbentuk barakah) ini, samar atau tak di ketahui oleh beberapa orang yang lupa. Pasalnya, beberapa sisa atau pengaruhnya terkadang tak terlihat kurun waktu dekat, tetapi ia tentu berlangsung dalam periode waktu panjang. ”

http://www.tarbiyah.net/2016/03/tiga-bulan-terapkan-syariat-islam.html