039970200_1437704416-20150724-Fosil_Ular_Berkaki_Empat-Jerman

Pada masa pra penciptaan Adam, Allah memerintahkan empat malaikat Muqarrabuun, yakni Jibril, Mikail, Izrail serta Israfil, untuk mengumpulkan empat unsur fisik bahan penciptaan alam material/alam mulk (tanah, api, airdan hawa) dari tempat-tempat tersuci untuk dijadikan sebagai Adam as.
Lantas Allah membuat ‘adonan’ jasad Adam dalam posisi terlentang, masih berupa tanah. Pada saat ini, karena belum ditiupkan ruh kepadanya, adonan berbentuk manusia ini belum hidup.



Pada masa ini, sebagaimana Adam yaitu ‘prototipe’ manusia, semua hewan serta tumbuhan telah ada ‘prototipe’nya juga di surga. Lihat adonan tanah itu, Iblis membaca rencana Allah untuk menciptakan manusia.
Dia demikian cemburu, dan didatangilah adonan tanah ini, serta iblis meludah padanya. Ludah iblis ini jatuh pada titik dimana ada pusar kita sakarang.
Karena hal ini, jadi geramlah Allah (belum hingga murka, murka-Nya saat iblis menampik untuk sujud hingga iblis dikutuk) pada Iblis, serta diusir-Nya iblis dari ‘wilayah surga’, serta iblis tertahan di muka gerbang surga.




Lalu dia mencari akal, bagaimana untuk memasuki surga kembali. Karenanya iblis, dalam rencananya, mesti menghasut


kuda. Ia menghasut raja burung di surga pada saat itu (berbentuk seperti merak, tapi jauh lebih indah), minta diselundupkan ke dalam surga.
Raja burung itu memanggil hewan terindah di surga waktu itu, yakni Ular. Saat itu, ular masih hewan yang begitu indah serta memiliki empat kaki. Ular sediakan mulutnya pada iblis, serta masuklah ular kembali pada surga dengan iblis didalam mulutnya, membawa iblis menemui kuda.

Iblis menghasut kuda dengan mengatakan, “Jik– a makhluk itu (Adam) terwujud, jadi sampai akhir zaman keturunannya bakal menduduki punggung keturunanmu. ”
Kuda begitu marah mendengar hal ini, serta larilah ia ke adonan tanah Adam tadi, untuk menginjak-injak– nya. Namun pada saat kuda mendekat, Allah mengambil secuil tanah, pada bagian terkena ludah iblis tadi, serta dari tanah yang terkena ludah iblis tadi dijadikanlah seekor anjing.

Anjing inilah mengusir kuda, serta ia, sesuai perintah Allah, menjaga adonan tanah Adam hingga dihidupkan-Nya. – Dari sini bisa dipahami, kenapa anjing yaitu hewan yang paling setia pada manusia : karena ia tercipta dari ‘adonan tanah’ yang sama denganAdam a. s namun anjing sudah tercampur dengan ludah iblis.

Ini semula air liur anjing jadi diharamkan. Demikian juga, ular ‘dikutuk’ membawa mulut yang beracun, karena menyediakan mulutnya sebagai tempat iblis menyelundup.
Ia juga dikutuk dengan dibuang ke empat kakinya menjdi melata serta lambat, serta dihilangkan predikatnya sebagai hewan terindah di surga yang pernah diciptakan Allah.

Sumber Referensi : Tafsir al-Jalalain (bhs Arab : تفسير الجلالين Tafsīr al-Jalālayn, arti harfiah : “tafsir dua Jalal”) yaitu satu kitab tafsir al-Qur’an populer, yang awalnya disusun oleh Jalaludin al-Mahalli pada th. 1459, serta lalu dilanjutkan oleh muridnya Jalaluddin as-Suyuthi pada th. 1505. Kitab tafsir ini biasanya dikira sebagai kitab tafsir klasik & bisa dibaca juga disni. Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).

http://www.popularpost23.com/2016/05/inilah-kisah-asal-mula-mengapa-binatang.html
Reviewed by Unknown on 21.42 Rating: 5